Minggu, 14 November 2010
PSIKOLOGI KONSUMEN 3
Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensi dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Sedangkan menurut Paul Copley,
advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade.
Dimana iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk meninformasikan dan atau membujuk. Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.
Pengertian Iklan menurut KBBI adalah :
“Berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.”
Dari definisi diatas, terdapat beberapa komponen utama dalam sebuah iklan yakni:
“Mendorong dan membujuk”. Dengan kata lain, sebuah iklan harus memiliki sifat persuasi.
Komponen lain dari sebuah iklan adalah adanya barang atau jasa yang ditawarkan. Di era sekarang ini, pengertian iklan menjadi diperluas lagi bukan hanya barang dan jasa yang ditawarkan, namun juga kondisi tertentu. Kita mengenal adanya istilah “iklan layanan masyarakat”. Dalam sebuah iklan layanan masyarakat, isi iklan tidak membujuk seseorang untuk membeli barang atau jasa tertentu. Iklan layanan masyarakat menawarkan suatu kondisi ideal atau sebuah kondisi yang lebih baik dalam sebuah masyarakat.
Salah satu iklan layanan masyarakat yang paling terkenal adalah iklan anti narkoba. Dalam iklan anti narkoba, pembaca iklan tidak disuruh, dibujuk atau didorong untuk membali narkoba. Namun sebaliknya, dalam sebuah iklan anti narkoba pembaca didorong untuk TIDAK membeli, mengkonsumsi atau bahkan mendekati narkoba. Di sini terlihat dengan jelas bahwa bukan barang atau jasa yang ditawarkan, melainkan sebuah tercapainya kondisi sebuah masyarakat yang bebas dari narkoba.
Macam-Jenis iklan
Iklan dapat dibagi menjadi berbagai macam kelompok. Menurut pendanaannya iklan dibagi menjadi 2 yakni:
a. Iklan Gratis
Iklan gratis adalah iklan yang dalam. pemasangannya tidak memerlukan biaya. Contoh dari iklan gratis adalah iklan baris yang dapat anda pasang di situs iklanbarisgratis1.com
b. Iklan berbayar
Iklan berbayar adalah iklan yang dalam pemasangannya memerlukan biaya. Contoh iklan berbayar sangat banyak. Iklan di TV, di Radio, di koran, poster, reklame dan billboard memerlukan biaya dalam pemasangannya.
Pembagian iklan menurut sifatnya :
a. Iklan komersial
Iklan komersial adalah iklan yang menawarkan barang dan jasa. Sebagian besar iklan yang kita temui di berbagai tempat merupakan iklan komersial.
b. Iklan non komersial
Iklan non komersial biasa disebut juga sebagai iklan sosial atau iklan layanan masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak bertujuan untuk menawarkan barang dan jasa. Biasanya iklan ini bertujuan untuk pencapaian kondisi berkehidupan yang lebih baik (menurut pemasang iklan).
Contoh iklan non komersial antara lain;
1. iklan tentang narkoba,
2. iklan tentang rokok,
3. iklan tentang pemanasan global,
4. iklan tentang pencemaran air, dan
5. iklan tentang penggundulan hutan.
Pembagian iklan menurut media yang digunakan:
a. Iklan cetak
Iklan cetak adalah iklan yang penyebarannya dilakukan melalui media cetak.
Contoh :
Poster, spanduk, baliho, reklame, iklan baris di koran, flyer atau selebaran.
b. Iklan elektronik
Iklan elektronik adalah iklan yang penyebarannya melalui media elektronik. Contoh :
Iklan di TV, iklan di radio, iklan di Internet. Iklan di internet ini masih terbagi menjadi beberapa jenis, antar lain; banner, iklan baris, straming dll.
Pembagian iklan menurut efektifitas:
a. Iklan Efektif
Iklan efektif adalah iklan yang dapat menyempaikan informasi dari pemasang iklan kepada penerima iklan. Faktor-faktor yang menentukan kefektifan suatu iklan antara lain kepadatan materi, kesederhanaan bahasa, dll.
b. Iklan tidak Efektif
Iklan efektif adalah iklan tidak efektif. Secara sederhana, iklan tidak efektif adalah iklan yang tidak mampu menyampaikan informasi dari pemasang iklan kepada pembaca iklan. Entah karena terlalu panjang, bertele-tele, atau bahasa yang terlalu rumit dan kurang dipahami oleh penerima iklan.
( Contoh iklan )
JUAL SPREI & BED COVER GROSIR/ECERAN HARGA TERMURAH
Jual SPREI & BED COVER MERK FIRDELLA Bahan 100% KATUN CVC MERK PANCA AGUNG, NIKITA PULENTO & CLASY , ANEKA BANTAL (GULMUT, BANTAL CINTA dll), SELIMUT, MUKENA ANAK & DEWASA harga TERMURAH melayani GROSIRAN dan ECERAN hanya di Celyne Toko, kami menyediakan berbagai jenis motif, ukuran mulai uk. 100×200- uk. 200×200. Diproduksi oleh home industri yang berpengalaman. Ayo buruan hub. 021 99619011/ 0813-99385817 (celyne Toko) / http://www.celynesprei.blogspot.com
atau di Facebook Celyne Toko.
Ciri - ciri iklan yang baik
Ciri ciri iklan yang baik harus memiliki kriteria di bawah ini :
1. Mempunyai Sasaran yang jelas
Mempunyai sasaran yang jelas,dengan menentukan target konsumen ada target utama dan target kedua,ini juga untuk menentukan media pasang iklan dan penetapan target konsumen tergantung pada kualitas,harga,distribusi(jangkauan pemasaran).
2. Mempunyai fokus
Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dariproduk dan jasa yang di iklankan.
3. Mempunyai daya tarik
Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti untuk memperhatikan isi iklan,selain kata kata menarik,daya tarik iklan muncul dari desain layout yang menarik.
4. Menarik
Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan bagus jika tidak di sajikan bagus tak akan menarik.
5. Komunikasi iklan memiliki 4 unsur utama yaitu :
a. Pengirim iklan adalah produsen atau dalam bisnis periklanan di wakili biro iklan
b. Isi iklan dalam iklan ada headline kalimat. singkat tidak lebih dari 10 kata dan diharapkan konsumen langsung dapat banyak informasi mengenai produk dan jasa body copy adalah informasi tambahan bila konsumen tertarik.
c. Media komunikasi tempat iklan di sajikan baik di media cetak,media elektronik atau media lainnya antara lain media internet yang penetrasinya di indonesia masih kurang,billboard dll.
d. Penerima iklan konsumen yang di sasar produk barang atau jasa kita.
6. Slogan
Pilihlah slogan dengan kata kata padat dan berisi yang merupakan gambaran terhadap headline di mana konsumen dapat membaca lebih detail.
Contoh:
* Sepatu nike dengan “ just do it “
* Yamaha montor dengan” touching your.
heart”.
Iklan yang Tidak Seharusnya Diiklankan
Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi antara produsen atau penjual dengan konsumen atau pemakai dengan tujuan untuk membujuk konsumen untuk menggunakan produk dari produsen. Iklan menjadi sesuatu yang penting mengingat makin tingginya tingkat persaingan, dan hal itulah yang menyebabkan banyak produsen lupa atau pura-pura lupa bahwa iklan itu harus beretika. Banyak produsen yang melanggar etika itu.
Daftar Pustaka
http://www.iklansiapa.com/artikel/definisi-iklan.html
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.referensi-pengetahuan/pengertian-iklan.html
http://matamerahadv.wordpress.com/2009/05/14/ciri-ciri-iklan-yang-baik/
http://cresposuper.blogspot.com/2010/05/iklan-yang-tidak-seharusnya-diiklankan.html
Ayu Merita
4 PA 05
10507032
Psikologi
Rabu, 27 Oktober 2010
Psikologi Konsumen 1
Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan instrumen instrumennya.
Ada 6 kategori utama penelitian yang digunakan yaitu:
a. Efektivitas pengujian periklanan,
b. Survei, pendapat konsumen,
c. Penilaian sikap konsumen melalui skala. penilaian (rating scale) dan teknik projektif (projective to tecniques),
d. Pembagian pasar psikologis,
e. Pengujian produk,
f. Studi per ilaku konsumen dalam keadaan alam.
Efektivitas pengujian periklanan menggunakan teknik teknik seperti: simulasi eksperimental iklan, “mechanical devices” panel pendapat konsumen, survei pembaca dan audience, analisis daftar pembelian melalui surat pesanan, koleksi data pemakaian cap dagang, dan catatan-catatan penjualan. Pada survei pendapat konsumen masalah metodologi dasar seperti prosedur sampling dan pembuatan kuesioner sangat diperhatikan. Sampling dapat diambil secara random atau “stratified” pertanyaan pertanyaan pada kuesioner diformulasikan dengan hati hati tentang kebutuhan konsumen dan diujikan pada sampel yang dianggap mewakili kelompok konsumen.
Penelitian sikap konsumen terhadap produk atau pelayanan dapat dilakukan dengan skala penilaian (rating scale) seperti “Semantic Differential” dan dapat pula melalui teknik teknik projektif seperti interpretasi terhadap gambar, bermain peran, visualisasi. Untuk sampel kecil dapat digunakan “depth interviews”. Pembagian pasar psikologis mengajikan deskripsi gabungan tentang kepribadian dan gaya hidup pemakai produk, media, dan atau jasa. Pengujian produk dapat memakai berbagai bentuk uji seperti penelitian identifikasi merek dan pilihan merek, penelitian makanan yang dapat diterima dan air layak minum, dan studi studi pengembangan produk. Studi tentang konsumen dalam keadaan alami timbul dari studi yang pernah dilakukan dalam psikologi ekologi.
2. Perilaku Konsumen
Perilaku manusia digerakkan oleh kebutuhan kebutuhan dasar. Sebagai sosial, perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan juga berfungsi kontrol terhadap perilaku individu. Karena individu terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa dari lingkungannya, maka dia memiliki perilaku konsumen. Sebagai konsumen, individu akan berada pada situasi yang mengharuskannya akan berada pada situasi yang mengharuskannya membuat keputusan. Proses memutuskan untuk membeli ada dua macam, yaitu Proses yang biasa atau terbatas dan proses yang diperpanjang (extended).
Ada beberapa definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para pakar. Diantaranya menurut Engel (1995), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahuluidan mengukuti tindakan ini. Sementara, Loudon dan Bitta (1988) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.
Menurut Kotler dan Amstrong (2006), mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.
Perilaku konsumen menyangkut suatu proses kepurtusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk.
Memahami perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati sperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam.
Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk (2000), adalah “proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya”. Jadi, dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Ada beberapa hal penting yang dapat diungkapkan dari definisi di atas:
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:
· Tahap perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli (purchasing)
· Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluating)
· Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.
Unit-unit pengambilan keputusan beli (desicion units) menurut Kotler (1991) terdiri dari:
· Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen (consumer market).
· Konsumen organisasional yang membentuk pasar bisnis (business market).
Adapun konsep personal consumers dalam definisi tersebut bisa diperjelas lagi sebagai berikut:
Mereka adalah individu yang membeli barang dan jasa untuk:
• Dirinya sendiri
• Memenuhi kebutuhan keluarga
• Dijadikan hadiah untuk orang lain
Jadi, personal consumers membeli produk untuk penggunaan pribadi sehingga personal consumers merupakan pengguna akhir (end user atau ultimate consumer). Istilah pembelin (buyer) digunakan untuk consumer yang membeli tetapi belum tentu menggunakannya (user).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan semua kegiatan dalam proses manajemen pemasaran, pemasar perlu mengetahui perilaku konsumen. Sasarannya supaya kiat-kiat pemasaran yang dilakukan benar-benar mengarah pada profitability dari perusahaan.
Ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen dipelajari:
Konsumen dengan perilakunya (terutama perilaku beli) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dari profitability perusahaan.
Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut:
• Merancang baur pemasaran
• Melakukan segmentasi pasar
• Melaksanakan positioning
• Melakukan analisis lingkungan perusahaan
• Mengembangkan trendd penelitian pasar
• Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama
Analisis konsumen memainkan peran sangat penting dalam pengembangan kebijakan publik. Misalnya: perilaku konsumen terhadap sembako yang menghasilkan seperangkat peraturan pemerintah yang mengatur persediaan sembako tersebut.
Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi, yaitu:
• Orientasi konsumen
• Fakta tentang perilaku membeli
•Teori-teori yang menuntun proses berpikir
Singkatnya, perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, di mana, kapan dan seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran. Sebagai pemasar, perilaku konsumen merupakan pegangan untuk benar-benar menjadikan dirinya digerakkan oleh pasar/konsumen (to be market/consumer driven), sehingga mustahil bila seorang pemasar atau ahli pemasaran mengabaikan pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku konsumen. Pemahaman perilaku konsumen, sekali lagi, adalah dasar untuk membanggun keunggulan kompetitif.
3. Perbedaan konsumen, konsumsi, konsumtif, konsumerisme
A. Konsumsi
Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi seringkali dihubungkan pada masalah makanan dan minuman, sesungguhnya tidak sesempit itu pengertian konsumsi, mengendarai sepeda motor juga merupakan kegiatan konsumsi, karena akan mengurangi nilai guna sepeda motor.
Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia yang secara langsung menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya dengan tujuan untuk memperoleh kepuasan yang berakibat mengurangi ataupun menghabiskan nilai guna suatu barang/jasa.
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Pengeluaran konsumsi personal (personal consumption expenditure) adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang baik barang-barang tahan lama (durable goods) maupun barang-barang tidak tahan lama (nondurable/ perishable goods), dan jasa. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
Fungsi Konsumsi :
• Suatu fungsi konsumsi menggambarkan hubungan antara konsumsi dan pendapatan
• Kemiringan fungsi/ kurva konsumsi disebut hasrat mengkonsumsi marginal
Contoh konsumsi :
Contoh dari kegiatan konsumsi antara lain: makan, minum, naik kendaraan umum, menonton film di bioskop.
B. Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali , maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak.
Konsumen sebagai peng-Indonesia-an istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai “seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu”; atau “sesuatu atau seseorang yang mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang”. ada juga yang mengartikan ” setiap orang yang menggunakan barang atau jasa”

Isengg aja
psikologi konsumen 2 (pemasaran)
PEMASARAN MOBIL KIA

Meskipun masih menjadi andalan di segmen city car, tidak menjadikan PT KIA Mobil Indonesia berpuas diri dengan mobil andalannya KIA Picanto. Karenanya, harapan terus diamanahkan ke si mungil ini.
Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia, Hartanto Sukmono menuturkan, kehadiran KIA Picanto Cosmo bakal semakin memperkuat eksistensi KIA di segmen city car.
“Kehadiran KIA Picanto Cosmo jelas memperkuat tulang punggung KIA di segmen city car,” ungkapnya saat peluncuran Picanto Cosmo di ajang IIMS, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Muncul dengan tampilan yang lebih cantik namun tetap sportif dan juga dinamis, Picanto Cosmo sudah dipercantik terutama di bagian wajahnya dengan grill baru serta foglamp yang tidak lagi membulat, tapi tajam berbentuk daun.
KIA melalui Hartanto pun sangat berharap, bahwa sebanyak 4.200 unit Picanto pada tahun ini bisa habis terjual, dengan tetap mengarah segmentasi anak-anak muda.
Hadir dalam dua varian, KIA melempar Picanto Cosmo transmisi manual dengan harga Rp 116,5 Juta, dan Picanto Cosmo transmisi otomatis dilego seharga Rp 132,5 juta.
“Hanya naik satu juta, itu masih sangat-sangat kompetitif,” tutup Hartanto.
New KIA Picanto Cosmo 2010 diprediksi akan memimpin di kelasnya dan merupakan mobil favorit city car. KIA Picanto dengan 13 penghargaan yang diberikan oleh Media di Indonesia dan luar negeri sehingga di juluki “The Awarded Car
PICANTO memiliki sekitar 30% dari pasar city car 2004 – 2006
Picanto Memiliki kestabilan yang tinggi, dengan jarak pijak roda yang lebar dan AOH yang rendah membuat Picanto lebih baik dalam ber manuver.
Dengan Engine 1.100 CC yang didukung oleh teknologi yang canggih menghasilkan performa Picanto lebih optimal. Bahkan All New KIA Picanto.
Spesifikasi KIA Picanto
Eksterior KIA Picanto
STABIL
Dengan jarak pijak roda depan dan belakang yang lebih lebar, Picanto lebih stabil untuk bermanuver.
IRIT
Picanto dapat menempuh 23 km* dengan konsumis bahan bakar 1 liter, sehingga Picanto dapat menghemat budget biaya operasional anda.
*hasil pengetesan majalah mobil motor
LEGA
Interior KIA Picanto paling lega dikelasnya, sehingga nyaman untuk 5 penumpang.
EKONOMIS
Harga yang ekonomis dan tersedia transmisi automatic dengan harga terjangkau.
Jika dilihat seklias, mobil ini tampak lucu dan imut. Tapi jika dibandingkan dengan kompetitor nya, mobil New KIA Picanto termasuk paling lega di kelas nya. Walau terlihat lucu dan imut, kesan sporty masih melekat didalam nya. Hal ini bisa dilihat dari velg 14 inchi yang di balut karet hitam dengan type radial, spoiler yang ada di buritan mobil ini, dan lampu depan yang cukup besar, ditambah lagi dengan dua buah fog lamp yang ada di bamper nya, dirasa cukup untuk menerangi jalan ditengah kegelapan.
Suara mesin nya yang halus membuat kita sulit membedakan apakah mesin mobil ini masih menyala atau tidak. Suspensi nya juga lembut membuatnya tetap nyaman di jalan bergelombang, tetapi tentunya masih tetap stabil untuk di jalankan dengan kecepatan cukup tinggi di jalan tol.
Di balik kap mesin mobil new KIA Picanto terdapat mesin 4 silinder 1000cc dengan pengambut bahan bakar yang sudah menggunakan injection, aki kering sehingga memudahkan anda dalam perawatan nya. Tenaga mesin KIA Picanto juga cukup besar bila dibandingkan dengan bobot nya yg hanya berkisar 800 Kg. Jika dilihat dari spesfikasi KIA Picanto, mobil ini mampu memuntahkan Horse power (HP) sampai dengan 64 HP di 5500 Rpm.
Dan dengan torsi maksimum nya mencapai 9.8 kg.m di 2800 Rpm. Sehingga membuat mobil ini lincah dalam membelah kemacetan, dan cukup bertenaga untuk melahap tanjakan. Tidak hanya itu saja, mobil KIA Picanto juga irit bahan bakar, krna menurut pengetesan yang pernah di lakukan oleh lembaga survey yang ada, untuk 1 liter bensin Mobil KIA ini mampu menempuh perjalanan kurang lebih 23Km.
Untuk sarana hiburan ketika sedang dalam perjalanan, New KIA Picanto sudah dilengkapi dengan CD, MP3, Port USB, Port IPOd, dan radio tentunya. Sehingga memberikan kemudahan anda untuk memutar lagu-lagu kesayangan anda. Bila dilihat dari segala kelebihan yang ada di atas, pantas lah kalau New KIA Picanto memenangkan 13 penghargaan berturut-turut sejak pertama kali mobil ini diluncurkan pertama kali pada tahun 2004.
*Syarat dan ketentuan berlaku
All New Picanto 2010, Memenangkan Berbagai Penghargaan
DAFTAR PUSAKA:
http://dealerkia.com/kia-picanto.html
AYU MERITA
3 PA 05
10507032
PSIKOLOGI
Minggu, 10 Oktober 2010
K\PSIKOLOGI KONSUMEN
PSIKOLOGI KONSUMEN
1. Psikologi Konsumen
Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan instrumen instrumennya.
Ada 6 kategori utama penelitian yang digunakan yaitu:
a. Efektivitas pengujian periklanan,
b. Survei, pendapat konsumen,
c. Penilaian sikap konsumen melalui skala penilaian (rating scale) dan teknik projektif (projective to tecniques),
d. Pembagian pasar psikologis,
e. Pengujian produk,
f. Studi per ilaku konsumen dalam keadaan alam.
Efektivitas pengujian periklanan menggunakan teknik teknik seperti: simulasi eksperimental iklan, “mechanical devices” panel pendapat konsumen, survei pembaca dan audience, analisis daftar pembelian melalui surat pesanan, koleksi data pemakaian cap dagang, dan catatan-catatan penjualan. Pada survei pendapat konsumen masalah metodologi dasar seperti prosedur sampling dan pembuatan kuesioner sangat diperhatikan. Sampling dapat diambil secara random atau “stratified” pertanyaan pertanyaan pada kuesioner diformulasikan dengan hati hati tentang kebutuhan konsumen dan diujikan pada sampel yang dianggap mewakili kelompok konsumen.
Penelitian sikap konsumen terhadap produk atau pelayanan dapat dilakukan dengan skala penilaian (rating scale) seperti “Semantic Differential” dan dapat pula melalui teknik teknik projektif seperti interpretasi terhadap gambar, bermain peran, visualisasi. Untuk sampel kecil dapat digunakan “depth interviews”. Pembagian pasar psikologis mengajikan deskripsi gabungan tentang kepribadian dan gaya hidup pemakai produk, media, dan atau jasa. Pengujian produk dapat memakai berbagai bentuk uji seperti penelitian identifikasi merek dan pilihan merek, penelitian makanan yang dapat diterima dan air layak minum, dan studi studi pengembangan produk. Studi tentang konsumen dalam keadaan alami timbul dari studi yang pernah dilakukan dalam psikologi ekologi.
2. Perilaku Konsumen
Perilaku manusia digerakkan oleh kebutuhan kebutuhan dasar. Sebagai sosial, perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungan sosial selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan juga berfungsi kontrol terhadap perilaku individu. Karena individu terlibat dalam mengonsumsi benda benda dan jasa dari lingkungannya, maka dia memiliki perilaku konsumen. Sebagai konsumen, individu akan berada pada situasi yang mengharuskannya akan berada pada situasi yang mengharuskannya membuat keputusan. Proses memutuskan untuk membeli ada dua macam, yaitu Proses yang biasa atau terbatas dan proses yang diperpanjang (extended).
Ada beberapa definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para pakar. Diantaranya menurut Engel (1995), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahuluidan mengukuti tindakan ini. Sementara, Loudon dan Bitta (1988) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.
Menurut Kotler dan Amstrong (2006), mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
- Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.
- Perilaku konsumen menyangkut suatu proses kepurtusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk.
Memahami perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati sperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam.
Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk (2000), adalah “proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya”. Jadi, dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Ada beberapa hal penting yang dapat diungkapkan dari definisi di atas:
- Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:
- · Tahap perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli (purchasing)
- · Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluating)
- · Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.
- Unit-unit pengambilan keputusan beli (desicion units) menurut Kotler (1991) terdiri dari:
- · Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen (consumer market).
- · Konsumen organisasional yang membentuk pasar bisnis (business market).
Adapun konsep personal consumers dalam definisi tersebut bisa diperjelas lagi sebagai berikut:
Mereka adalah individu yang membeli barang dan jasa untuk:
- Dirinya sendiri
- Memenuhi kebutuhan keluarga
- Dijadikan hadiah untuk orang lain
Jadi, personal consumers membeli produk untuk penggunaan pribadi sehingga personal consumers merupakan pengguna akhir (end user atau ultimate consumer). Istilah pembelin (buyer) digunakan untuk consumer yang membeli tetapi belum tentu menggunakannya (user).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan semua kegiatan dalam proses manajemen pemasaran, pemasar perlu mengetahui perilaku konsumen. Sasarannya supaya kiat-kiat pemasaran yang dilakukan benar-benar mengarah pada profitability dari perusahaan.
Ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen dipelajari:
- Konsumen dengan perilakunya (terutama perilaku beli) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dari profitability perusahaan.
- Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut:
- Merancang baur pemasaran
- Melakukan segmentasi pasar
- Melaksanakan positioning
- Melakukan analisis lingkungan perusahaan
- Mengembangkan trendd penelitian pasar
- Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama
- Analisis konsumen memainkan peran sangat penting dalam pengembangan kebijakan publik. Misalnya: perilaku konsumen terhadap sembako yang menghasilkan seperangkat peraturan pemerintah yang mengatur persediaan sembako tersebut.
- Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
- Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi, yaitu:
- Orientasi konsumen
- Fakta tentang perilaku membeli
- Teori-teori yang menuntun proses berpikir
Singkatnya, perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, di mana, kapan dan seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran. Sebagai pemasar, perilaku konsumen merupakan pegangan untuk benar-benar menjadikan dirinya digerakkan oleh pasar/konsumen (to be market/consumer driven), sehingga mustahil bila seorang pemasar atau ahli pemasaran mengabaikan pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku konsumen. Pemahaman perilaku konsumen, sekali lagi, adalah dasar untuk membanggun keunggulan kompetitif.
Pengaruh Ilmu-Ilmu Lain dalam Mempelajari Perilaku Konsumen
Mempelajari perilaku tidak terlepas dari pengetahuan yang mendasari perilaku itu sendiri, yang tercakup dalam beberapa cabang psikologi. Hal ini lebih menonjol dalam telaah perilaku konsumen secara individu. Dalam kehidupan konsumen dengan lingkungan sosialnya, acuannya adalah ilmu sosiologi dan demografi. Tinjauan tentang konsumen dalam lingkungan budayanya, peran ilmu-ilmu seperti Sejarah, Budaya, Antropologi dan Geografi tidak dapat diabaikan. Karena perilaku konsumen ini berfokus pada perilaku sepanjang proses membeli, yang di dalamnya termasuk juga transaksi, maka ilmu Ekonomi juga digunakan sebagai acuan penting.
Perbedaan konsumen,konsumsi,konsumtif,konsumerisme
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.[1] Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.
AYU MERITA
10507032
4 PA 05




